Situs Judi Baccarat Domino qiu qiu Sakong QQ

Siasati Imbas Corona, Pedagang Suvenir Banting Setir Jualan Masker


Maros - Imbas merebaknya Corona kian pelik dialami mereka yang bekerja di sektor formal maupun informal. Di Maros, Sulawesi Selatan, seorang warga yang biasanya bekerja sebagai pedagang suvenir di acara besar organisasi atau pemerintahan, terpaksa banting setir berdagang masker.

Warga yang berasal dari kota Makassar ini, terpaksa harus mengabaikan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja. Desakan ekonomi, membuatnya tidak punya pilihan lain dan terpaksa melintas dari Makassar ke Maros untuk berjualan masker di pinggir jalan poros setiap harinya.

Buka cuma itu, janji pemerintah untuk meringankan beban pembayaran kredit tidak bisa ia nikmati. Bahkan, ia pun tidak tercatat sebagai penerima bantuan dari pemerintah karena dianggap memiliki kendaraan pribadi, meski hanya cicilan.

"Dulunya saya pedagang suvenir di event besar di daerah-daerah begitu. Nah pas ada larangan tidak boleh ada lagi acara besar, saya mulai susah. Sementara cicilan ini terus berjalan dan juga saya bukan penerima bantuan," kata penjual masker dadakan, Acca.

Meski bisa menjual masker 30 hingga 40 lembar dengan keuntungan rata-rata Rp 100 ribu per hari, Acca mengaku pendapatannya itu hanya cukup untuk biaya sehari-hari bersama anak dan istrinya. Dirinya pun harus memutar otak untuk tetap mencari uang tambahan menutupi pembayaran kredit yang terus berjalan.

"Penghasilannya ya hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja di rumah. Kalau untuk pembayaran kredit yang terus berjalan itu, saya biasanya memutar otak mencari tambahan. Yah apa saja saya kerjakan yang penting halal," lanjutnya.

Post a Comment

0 Comments